Jumat, 16 November 2012

REVIEW - The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2

Setelah setahun menanti, akhirnya seri terakhir dari The Twilight Saga rilis juga. Breaking Dawn seri terakhir ini dibagi menjadi 2 bagian. ... thumbnail 1 summary
Setelah setahun menanti, akhirnya seri terakhir dari The Twilight Saga rilis juga. Breaking Dawn seri terakhir ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama yang sudah di rilis setahun lalu. Apakah Breaking Dawn Part 2 ini bisa menjadi penutup yang epic serta memorable layaknya Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2?

Tetap melanjutkan dari ending The Twilight Saga : Breaking Dawn Part l, dimana Bella Swan setelah melahirkan anaknya Reneesme hasil pernikahannya dengan Edward Cullen, vampir yang dicintainya. Bella merubah dirinya menjadi New Born Vampir. Bella mulai menyesuaikan dirinya dengan pribadi barunya. Ironisnya ketika hidup Bella sudah mulai bahagia, Reneesme menjadi incaran Volturi dikarenakan ada yang mengatakan ke Aro dan kawan-kawan bahwa Reneesme adalah Immortal kid dan bisa membahayakan kaum vampir.
The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 ini merupakan sebuah penutup dari The Twilight Saga. Film yang memang menjadi pencetak box office dikarenakan penggemarnya yang menyebut diri mereka "twihards" sangat banyak dan Summit (PH yang menaungi) merasa untung dengan adanya Saga ini. Film ini sendiri dari seri ke seri memang tidak pernah memberikan gaya penceritaan yang baik. Malah yang paling mendingan dari seri ini adalah seri pertama dari film ini yaitu Twilight dan Twilight Saga selalu menjadi incaran para kritikus yang sudah skeptis terhadap kualitas film ini. Sesaat saya tercengang dimana rottentomatoes memberikan rating "fresh" tapi lambat laun berubah menjadi "rotten" juga. Alasan saya mengikuti film ini karena saya sudah tercemplung di seri-seri sebelumnya dan tentu novelnya.The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 ini entah kenapa terlihat sedikit lebih matang ketimbang Seri lainnya. Bagaimana tidak? Ini adalah juru kunci dari Twilight Saga. Di bagian keduanya ini, Sedikit memberikan taring untuk ceritanya. Tak seperti bagian pertamanya yang datar dengan sedikit tanjakan di akhir film. Bagian kedua ini memberikan sesuatu yang setidaknya bisa dinikmati. Cerita saat Bella menyesuaikan diri dengan lingkungannya saat menjadi vampire dengan sedikit adegan aksi yang mengasyikkan. Lambat laun, penyakit Twilight Saga muncul juga. Pace Cerita yang tersusun di awal seketika melambat dengan dialog-dialog puitis serta Love Scene yang memang tidak se-vulgar bagian pertama film ini dan tidak terlalu sering. Romansa cinta Edward-Bella yang mulai dewasa sebagai pasangan suami-istri diceritakan dengan sweet. Bill Condon tahu benar mengarahkan karya selemah ini dan mungkin sudah berusaha semaksimal mungkin dengan film ini. Tak bisa disalahkan juga karena Novel karya Stephanie Meyer ini memang berjalan seperti itu. Lambat, penuh romansa cinta yang "menye-menye" dan dialog puitis yang mungkin sedikit berlebihan.
Setelah melewati masa terpuruk dari penceritaan alur yang melambat. The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 mengeluarkan taring dan inti dari film ini. Ini adalah bagian terasik dari film ini. Pertarungan Volturi melawan Kubu Bella meskipun pembaca novelnya bakal tau apa yang terjadi dengan Pertarungan tersebut dan mungkin penonton awam mengira bahwa kejadian tersebut sangatlah konyol. Tetapi, adegan aksi disini saat asyik dimana kita tahu bahwa Twilight Saga sangat jarang menampilkan cerita dengan penuh adegan aksi. Meski CGI yang kasar masih tetap menyelimuti film ini. CGI di Twilight Saga terkesan kurang halus. Bukan kurang halus lagi melainkan bisa dikategorikan buruk. Mungkin karena PH film ini Summit Entertainment termasuk Production House yang kurang jam terbang tidak seperti Warner Bros, 20th Century Fox, Disney dan sebagainya. Entah benar atau tidak, bayi Reneesme itu saya lihat-lihat termasuk CGI juga dan jika iya, itu termasuk CGI yang buruk. Pengembangan cerita dan karakter yang kurang di film ini sehingga menciptakan plot hole dimana-mana meskipun saya mengikuti novelnya tetapi saya sendiri agak lupa dengan cerita di novel. Sehingga penjelasan di film juga perlu digali lebih. Kristen Stewart rupanya mulai sedikit improvisasi dengan raut wajahnya. Disini dia mulai mengembangkan kualitas aktingnya tidak melulu ekspresi bengong khasnya yang mengesalkan dan akting yang ala kadarnya. Kristen Stewart mulai akting total di film ini. And Stewart you have stunning face here. Robert Pattinson dan Taylor Lautner tetap akting konstan saat kemunculan mereka di Twilight karena act-ability mereka tidak cukup parah daripada Kristen Stewart meskipun tetap dikategorikan agak buruk. Beruntunglah Robert Pattinson karena di seri ini tingkat kepucatan wajahnya tidak terlalu tebal. Tak Seperti pada Eclipse ataupun Breaking Dawn Part 1. Penutup scene dari film ini adalah scene favorit saya di film ini. Flashback ke masa-masa Edward-Bella baru kenal hingga menikah dengan di iringi lagu "A Thousand Years (Part 2)" milik Christina Perri terlihat sweet and romantic. The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 memberikan patokan lebih untuk Saga ini meskipun tetap saja bukan berarti film ini dikategorikan bagus.
Overall, The Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 adalah yang terbaik di Saga nya meskipun belum patut untuk dikategorikan Terbaik pada umumnya. Setidaknya Breaking Dawn Part 2 memberikan penutup yang sedikit manis.
PS : rating 0,25 saya tambahkan karena saya sangat suka scene flashback film ini. Memorable

Kamis, 15 November 2012

REVIEW - Skyfall

Film agen rahasia yang sudah mendunia James Bond 007 di reboot oleh sineas hollywood. Daniel Craig didapuk untuk memerankan agen rahasia ter... thumbnail 1 summary
Film agen rahasia yang sudah mendunia James Bond 007 di reboot oleh sineas hollywood. Daniel Craig didapuk untuk memerankan agen rahasia tersebut. Selama perjalanannya James Bond Reboot ini mendapatkan banyak pujian kritikus. Bagaimana dengan Filmnya Yang ketiga ini?

James Bond agen nomor 007 mendapatkan misi yaitu merebut kembali Hard disk yang berisikan data-data tentang agen-agen rahasia di MI6 oleh musuh. Disaat pengejarannya musuhnya, Eve, rekannya mencoba menembak si musuh tetapi keadaan sangat sulit. Saat menembak, tembakannya meleset mengenai sang agen 007 dan sang musuh berhasil kabur. James Bond dikira meninggal tetapi dia sedang memulihkan diri lalu mencoba kembali ke MI6 untuk melaksanakan tugas kembali. M menyuruh James Bond memburu Silva pencuri Hard Disk berisikan data rahasia MI6. Karena satu persatu rahasia dari MI6 tersebar di internet dan M menjadi sasaran Silva.
Saya sendiri bukan pengikut seri james bond jadul. Tetapi James Bond Reboot ini mencuri perhatian saya saat Casino Royale, Film perdana James Bond reboot ini sukses menampilkan James Bond yang badass, cerdik, womanizer (seperti biasanya) dan lebih manusiawi. Cerita yang diberikan di film Casino Royale juga padat, intens, dan keren. Tetapi di film keduanya, Quantum Of Solace ekspektasi seketika hancur karena film James Bond ini melemah tetapi belum dikategorikan buruk. Hanya saja film keduanya lemah karena kurang intens ke cerita atau patokan awal filmnya yang terlalu jauh diatas. Bagaimana dengan Skyfall? Yes, Skyfall berhasil menggapai kesuksesan cerita Casino Royale. Formula cerita James Bond yang ketiga mengulang konsep cerita Casino Royale. Tetapi, Skyfall menurut saya berhasil menaruh patokan diatas Casino Royale. Cerita disini lebih intens, padat, tanpa celah. Dengan adegan aksi gunshot - car chasing action - explosion yang cukup banyak, seru, dan pas. Meskipun tanpa alat-alat canggih berlebih layaknya Mission Impossible tetapi James Bond 007 tetap menyajikan adegan aksi yang breathtaking. Jangan campakkan Opening Scene James Bond 007 dengan design art yang menawan dan berhubungan dengan inti film ini. Dengan lantunan lagu "Adele-Skyfall" yang cocok sekali dengan film ini.
 
Cerita disini juga diunggulkan. Mungkin di bagian pertengahan, penonton awam bakal menanti-nantikan adegan aksi. Tetapi, Sam Mendes, sang sutradara malah memberikan penjabaran konflik dengan percakapan yang banyak, sedikit berpikir, panjang, tetapi sangat menarik dan asyik untuk diikuti. Kisah Bond yang lebih dark, intens, dan realistis mengingatkan saya dengan Batman trilogi milik Nolan yang mengubah pandangan Batman menjadi sesosok Detektif yang cerdik dan realistis. Begitu pula dengan Bond di reboot nya kali ini. Benar-benar melihatkan sisi manusiawi Bond. Dimana dia juga punya salah dan rasa ingin di akui. Daniel Craig tak perlu ditanyakan lagi. Dia selalu berhasil memerankan Bond. Craig benar-benar memerankan Bond dengan penuh hati dan Bond dibawa ke sosok yang Badass dan Humanism. Si Gadis Bond, Eve yang diperankan Naomie Harris mungkin tidak secantik gadis-gadis bond lainnya. Tetapi, Naomie menjadi sosok Gadis bond yang mampu mengikuti sang Bond yang penuh aksi. Sang Villain, Silva, yang diperankan oleh Javier Bardem. Yah! Saya kaget dengan penampilan Javier Bardem. Saya tidak menyangka dengan penampilannya. Dengan rambut blonde-nya, Dia berhasil memerankan Sosok Silva yang sangat evil dan mengingatkan saya dengan Joker. Villain dengan gaya slengekan tetapi mematikan. Jajaran cast lainnya seperti Judi Dench sebagai M, Ralph "Voldemort" Fiennes sebagai Gareth Mallory juga menampilkan performa terbaik mereka. Film ini juga diperkuat dengan Backing Sound yang menawan dan ditutup ciamik dengan "Old Style James Bond" oleh craig. 
Overall, Skyfall menjadi Seri terbaru dari James Bond dengan Cerita yang diusung sangat Intens, dengan dibalut adegan aksi yang breathtaking. Tak salah jika saya menobatkan Skyfall menjadi seri terbaik dari James Bond Reboot. 

Senin, 12 November 2012

REVIEW - Test Pack : You're My Baby

Drama romance Indonesia yang klise antara dua insan remaja yang saling jatuh cinta menjadi hal yang umum dan membosankan untuk diikuti. Baga... thumbnail 1 summary
Drama romance Indonesia yang klise antara dua insan remaja yang saling jatuh cinta menjadi hal yang umum dan membosankan untuk diikuti. Bagaimana dengan Drama romance berjudul "Test Pack" ini? Termasuk cerita yang klise kah?

Diangkat dari novel yang ditulis oleh Ninit Yunita. Test Pack : You're My baby menceritakan tentang Rahmat dan Tata pasangan suami-istri yang sampai sekarang belum dikaruniai seorang anak. Berbagai cara dia lakukan agar dia dapat dikaruniai anak. Tata, Si Istri mulai menjalani program dengan penyuntikan hormon agar bisa hamil. Tetapi, ternyata si Rahmat mengalami kemandulan sehingga tidak bisa menghamili sang Istri. Saat mereka mengalami percekcokan datanglah Sinta, Model yang sedang naik daun yang mengalami hal yang sama dengan Rahmat yaitu mandul. Dia adalah mantan kekasih Rahmat saat kuliah. Mereka terpergok Tata keluar bersama saat hubungan rumah tangga Rahmat-Tata mengalami kegagalan. Suasana mulai memanas.
Drama Romance yang diusung ini memang tidak menceritakan tentang dua remaja labil yang sedang jatuh cinta dan kita jelas tahu apa yang akan terjadi di akhir film. Berbeda dengan Film ini, diangkat dari sebuah novel dan menceritakan lika-liku pernikahan yang mungkin akan terjadi pada kita saat sudah menikah nanti. Social issue yang diangkat adalah adanya momongan. Memang mempunyai momongan adalah hal yang paling sering ditanyakan oleh orang tua pada pasangan suami-istri. Test Pack, jangan skeptis dulu dengan judul yang diberikan. Mungkin penonton berpikir bahwa film ini adalah film drama komedi esek-esek tak berkualitas lainnya yang dibuat oleh para sineas Indonesia yang kurang kerjaan dan ingin mengambil keuntungan saja tanpa memikirkan akibat tekanan mental yang diakibatkan karena telah menyaksikan film yang mempunyai kualitas dibawah rata-rata. Test Pack memang berpotensi mengandung banyak hal berbau vulgar, dewasa, dan hal sejenis lainnya. Tetapi, Monty Tiwa sang sutradara mengemas adegan-adegan tersebut menjadi sesuatu yang kocak, simple, dan elegan. Pace cerita yang solid, dibalut dengan unsur komedi yang pas tanpa terkesan garing ataupun berlebihan juga mengiringi jalannya film ini. Meski setelah adegan klimaks film ini diberikan, Pace cerita disini sudah mulai berantakan, mengalun lambat, dan tanpa tujuan.
 Menurut saya, itulah kelemahan Film Indonesia sekarang terutama untuk film yang berkualitas. Sudah membangun jalinan cerita yang apik dan solid dan harus berakhir na'as karena penggarapan peleraian cerita yang terkesan terburu-buru dan seperti adanya keajaiban untuk akhir yang bahagia dan tidak realistis. Begitu juga dengan ending film Test pack. Ending film ini seperti kurang garam. sangat hambar, tanpa adanya penyelesaian yang pas dihati. Beruntung pemilihan Cast yang tepat seperti Reza Rahardian yang notabene punya jam terbang tinggi dan selalu mengisi film-film berkualitas tinggi untuk ukuran Indonesia. Berhasil memerankan Rahmat yang kocak, desperate, tetapi berusaha bersikap dewasa dengan keadaan. Acha Septriasa juga berhasil mengimbangi Kualitas akting Reza rahardian dan Acha terlihat sangat natural sekali. Tak lupa di Renata Kusmanto sebagai pemanis di film ini. Renata memikat layar dengan kecantikan dan kekalemannya yang membuat saya terpanah.
Overall, Test Pack : You're My Baby memberikan nafas segar sendiri bagi perfilman drama cinta Indonesia dengan balutan komedi yang pas. Meskipun akhir film ini yang "Indonesia sekali" tetapi film ini still worth to watch. Meski saya hanya melihat di DVD saja.
ads