Dengan latar belakang kota Chernobyl yang sudah mendunia itu, siapa yang tidak tertarik dengan kisah dibalik kota mati itu. Dengan judul "Chernobyl Diaries" yang saya kira akan menceritakan tentang asal muasal kota itu dengan diselipi unsur horror yang mengagumkan ternyata dengan gampang dibelokkan menjadi sebuah sajian horror cliche tak bersensasi. Unsur cerita yang dikemas mempunyai kadar cheesy yang berada diambang batas. Sebuah kisah horror klasik yang predictable dengan suasana yang tidak begitu mencekam. Dengan berbagai penceritaan yang sangat dipercepat dengan introducing character yang ala kadarnya membuat kualitas film ini semakin diragukan. Pace cerita di film ini sudah benar-benar kehilangan ritme-nya. Setelah ritme dengan tempo yang sangat cepat, dengan semena-mena tempo film ini akan mulai melambat tanpa ada intrik yang menarik sehingga mata saya sudah tidak mau lagi menatap layar. Membosankan. Lalu? Apa yang terjadi setelahnya? Belum selesai dengan beberapa penceritaan yang melambat. Tiba-tiba film ini mencapai sebuah klimaks yang tak bertenaga untuk diceritakan. Sedikit tanjakan besar yang datang tiba-tiba lalu hilang diterpa serangan zombie yang tak tentu arah dan tak seberapa terekspos dengan baik. Loh? Iya, hantu disini kurang terekspos. Kurang begitu tahu apa yang menyerang mereka. Saya kira beberapa binatang pembunuh yang akan menyerang mereka. Karena sebagian besar yang menyerang mereka adalah binatang. Oren Peli sepertinya kurang bisa memberikan sebuah naskah cerita yang akan membuat kita lonjak dari kursi saat menonton film horor ini tak seperti Paranormal Activity yang sudah menjadi sebuah momok baginya. Lalu? Apalagi? Penggunaan shaky cam yang cukup memusingkan mata. Meski film ini tak bergenre Found Footage layaknya Paranormal Activity, tetapi Penggunaan Shaky Cam yang terlalu sering dan terlalu "shaky" membuat indera penglihatan saya kurang bisa menerima sehingga menimbulkan efek pusing. Belum lagi latar malam yang pastinya akan memberikan pencahayaan yang kurang, sehingga duet Shaky Cam dengan Pencahayaan yang kurang berbuah tidak manis.
Terkadang film ini masih bisa memberikan sebuah scene yang mengagetkan meskipun beberapa scene mengagetkan itu sudah predictable. Tetapi, setidaknya scene yang mengagetkan penonton itu bisa mengurangi beberapa kerut di dahi yang sudah ingin menyudahi penderitaan saat menonton film ini. Itu semua masih belum menyelamatkan keseluruhan film ini. Ensemble cast yang saya kira belum bisa membuat kita terpanah. Tak ada yang menyelamatkan betapa tipisnya cerita film ini dengan sebuah performa akting yang kuat. Para wajah baru di film ini masih kurang tergali dengan baik. Lalu? Apa Kelebihan film ini? Hanya satu. Tidak menggunakan genre Found Footage yang sekarang sedang menjadi sebuah tren di genre perfilman horror. Hanya beberapa scene saja yang didukung dengan sebuah found footage. Tetapi tetap saja, Shaky Cam disini yang membuat saya merasa seperti sebuah film found footage. Terus? Apalagi? Tidak ada lagi yang bisa menyelamatkan tipis dan rapuhnya kualitas film ini. Horror yang terkesan masih canggung serta sebuah eksekusi film yang kurang bagus dari sang Sutradara juga mempengaruhi jalannya film ini. Rasanya cukup sudah saya menggali banyaknya keburukan film ini yang memang kualitasnya dibawah rata-rata. Seharusnya film ini sudah rilis di tahun 2012 dan seharusnya juga saya sudah melihatnya di tahun 2012 dan pasti film ini tak ketinggalan masuk ke list Worst Movies 2012. Tetapi, beruntunglah film ini tak masuk dalam list karena faktor telat rilis di Indonesia.
Overall, Chernobyl Diaries adalah sebuah film horror dengan cerita yang mempunyai intrik yang cliche serta kadar cheesy yang sudah diambang atas yang film ini kurang bisa dinikamti serta tak ada sebuah terobosan horor baru di film ini.
Tidak ada komentar
Posting Komentar