Para musisi sepertinya sedang dalam trend membuat sebuah film tentang dirinya. Setelah Michael Jackson, Justin Bieber, Katy Perry, dan juga para ensemble cast Glee. Dan kali ini giliran 5 Laki-laki jebolan X-Factor UK yaitu One Direction yang juga mencoba membuat sebuah film tentang mereka. Dan Morgan Spurlock menjadi pemegang kendali film ini.
A Love Letter for Directioner. Full of fans service
Niall, Louis, Zayn, Harry dan Liam adalah para kontestan dari ajang pencarian bakat bernama X Factor di negara Inggris. Mereka adalah kontestan yang awalnya tersisih di awal. Tapi, dari kegagalan mereka itulah, Simon Cowell yang juga juri dari ajang pencarian bakat itu menggabungkan mereka ke satu dalam satu vocal grup. Mereka pun menamainya One Direction. Dan mereka pun bisa menjadi Runner Up dari ajang pencarian bakat itu.
Beberapa lagu dari One Direction sendiri menjadi hits di berbagai negara. Album-albumnya pun laris manis. Mungkin inilah yang membuat Sony Pictures akhirnya mengangkat vocal grup fenomenal ini ke dalam sebuah motion picture. One Direction : This Is Usini lebih ke Concert movie. Bukan ke film biopic. Sebuah dokumenter dari mereka dengan menyelipkan cuplikan-cuplikan konsernya di dalam film ini sendiri.
Morgan Spurlock yang menjadi sutradara dari film ini sendiri sudah mempunyai track record bagus dalam penggarapan film dokumenter. Maka menangani One Direction This Is Us ini sendiri mungkin baginya bukan sesuatu yang baru. One Direction : This Is Us ini bisa dibilang menjadi sebuah concert movie experience yang tidak banyak berbeda dengan film-film setipe-nya. Malah menurut saya, Katy Perry : Part of Me bisa tampil lebih prima ketimbang film ini.
One Direction : This Is Us adalah dokumenter dari One Direction yang isinya hanyalah sebuah fans service dari One Direction kepada fans-nya. Menceritakan berbagai sisi gokil dari para personil One Direction. Morgan Spurlock menggambarkan jelas sisi-sisi gila itu dengan baik. Siapa One Direction dibalik semua ketenarannya itu. Segila apa para personil One Direction di balik layar. Mungkin bagian itulah yang coba disampaikan oleh Morgan Spurlock di dokumenter tentang Vocal grup ini.
Sayangnya, One Direction : This Is Us rasanya tak bisa se-personal Katy Perry : Part of Me. This Is Us lebih mengutarakan banyak hal tentang dia, ketenaran dan para fans setia dari boyband satu ini. Beda dengan Part of Me milik Katy Perry yang benar-benar memiliki cerita yang mengusik lebih jauh siapa Katy Perry ini dulu sebelum sampai akhirnya dia bisa benar-benar terkenal serta perjalanan cintanya. Tapi, This Is Us lebih berisi banyaknya kumpulan-kumpulan wanita yang mengeluh-eluhkan One Direction yang setiap personilnya memiliki paras yang tampan.
A Guilty pleasure for all people even they are haters
Kadar cewek yang teriak-teriak di film ini memang bisa dibilang banyak. Tapi tak sebanyak Never Say Nevermilik Justin bieber. Hasilnya, saya yang notabene bukan penggemar ataupun hatersdari Boyband satu ini masih bisa sangat menikmati dokumenter serta concert yang ditampilkan di filmnya. Tak seperti Never Say Never milik Justin Bieber yang berisi cewek-cewek menangis sambil teriak-teriak dengan kadar yang sangat menganggu.
Dan tenang bagi para Hatersdari One Direction (terutama cowok-cowok yang berpasangan dan rela nonton film ini demi pacarnya). Film ini masih mempunyai kadar menghibur yang sangat tinggi. Bukan hanya berisikan fans-fans yang digambarkan begitu maniac. Tapi juga masih banyak kegokilan dari One Direction yang bisa membuat kita tertawa saat menyaksikan aksi dan ulah mereka dibelakang panggung. Jadi, jangan kira ini bakal membuat kalian para haters ataupun yang biasa-biasa saja dengan One Direction akan merasa membuang waktu dan uang.
One Direction : This Is Us ini pun tetap diselingi dengan konser mereka selain hal di balik layar mereka. Selipan konser yang besar di O2. Diselipi beberapa lagu dari kedua albumnya ini. Mungkin ada sekitar kurang lebih 10 lagu yang diambil Dari album Up All Night dan Take Me Home. Jadi cukup bisa membuat directioner atau setidaknya yang pernah mendengarkan lagu mereka untuk sing along bersama mereka. Meskipun One Direction sepertinya tak punya tata panggung konser semewah Katy Perry.
Hal menarik lainnya ketika menonton film ini adalah bukan dari segi filmnya saja. Tapi, juga dari penonton itu sendiri. Kita akan merasakan sensasi berbeda saat menonton film ini. Jika anda beruntung saat menyaksikan film ini dan bertemu dengan para fans dari One Direction, maka bersiaplah anda akan mendengarkan berbagai sorakan-sorakan dan teriakan-teriakan dari fans yang heboh sendiri dan tak pernah anda rasakan saat menonton film lain. Maka kesempatan inilah yang menjadi sebuah experience unik saat menyaksikan sebuah concert movie.
Overall, One Direction : This Is Us adalah sebuah concert movie yang mempunyai high dose of fun. Bukan hanya pecinta dari Boyband ini saja yang akan terhibur oleh film ini. Yang netral maupun haters, tetap bisa menyukai dokumenter ini tanpa keberpihakan. Meskipun masih banyak unsur senang-senang dan kurang personal. But surely, One Direction : This Is Us is a guilty pleasure and a refreshing from big budget and full of ‘bang’ movie.
Film Concert movie memang dijual dalam format 3D. One Direction : This Is Us pun hanya dirilis dalam format 3D. Demi memuaskan para fans yang tak bisa melihat langsung Personil favorit mereka. Maka ini adalah kesempatan kalian. Saya akan rangkumkan 3D Review nya.
BRIGHTNESS
Tingkat kecerahannya sangat cerah. Sama saat kita menyaksikan film dalam format 2D.
DEPTH
Mempunyai kualitas Depth yang cukup bagus terlebih saat Cuplikan Konser dimulai. Disitulah peran 3D film ini bermain.
POP OUT
Inilah sensasi lainnya. Tangan-tangan serta tubuh dari Para personil One Direction akan terasa keluar dan kalian seperti menyentuhnya dari dekat. Menarik.
Sebuah experience yang sangat mengasyikkan jika menyaksikan film ini dalam format 3D dan menyaksikannya di sebuah big screen. Salah satu film yang harus anda saksikan dan rasakan sensasinya yang berbeda.
Tidak ada komentar
Posting Komentar